OKI DOKI DECH…
Kata sebagian
orang, dunia ini penuh dengan kepalsuan. Kita selalu bertemu dengan orang-orang
bertopeng. Di depan, mereka mengeluarkan kata-kata manisnya. Namun, dibelakang,
kita justru hanyalah sampah baginya. Mungkin dalam benak kita sekarang, you will say into your heart, ‘thank’s God,
it’s not me.’ But sometimes you will
do it, perhaps now or…future, if your belive it, no body perfect. Terkadang
dengan kata no body perfect itu juga kita
berusaha menutupi kesalahan yang kita lakukan. Secara siapa sih yang gak mau
terlihat salah ataupun disalahkan, semua orang ingin terlihat sempurna dan
melakukan segala hal dengan sempurna, termasuk saya. Cuman sayangnya, keinginan
tersebut terkadang dibangun tanpa memiliki standart yang jelas. Sehingga, tak
jarang untuk meraih apa yang diinginkan kita tak perduli aka nada orang yang
tersakiti, teraniaya, dan terdeportasi olehnya. Klise memang, tapi inilah dunia
tempat kita berpijak. Saat setiap orang lebih mementingkan egonya dan saat
kesenangan pribadi lebih utama, meski harus merenggut paksa apa yang dimiliki
oleh lawannya. Itu semua semata-mata untuk kenikmatan dunia.
Pernahkah kamu
pergi ke suatu tempat. Suatu tempat yang sepi dan hanya semilir angin yang
menerpa wajah dan membisikkan suatu kata. Dalam kelamnya,tak ada satupun yang
dapat disapa ataupun menyapamu. Dalam diamnya, seolah-olah membelit seluruh
raga dalam satu ketakutan yang teramat sangat. Saat kamu ingin teriak, tak ada
satupun yang kan mendengarmu, suaramu seolah tenggelam dalam kesunyian. So, ada
yang bisa menebak tempat apakah gerangan?? Tempat itu bernama ‘kuburan’. Tempat dimana suatu saat
kita kan berada di dalamnya. Suatu tempat yang pasti kan ditempati oleh seluruh
ummat di dunia sebagai tempat peristirahatan selamanya. Kenapa dibilang pasti?
Ya karena…kita semua adalah camat (calon mati). Kalau dipikir-pikir…segala
kesenangan yang didapat selama di dunia gak bakal bisa dibawa kesana. Padahal…semua
orang pasti pengennya sebuah kamar VIP kayak koruptor yang lagi dapat hukuman,
jadi meski salah n’ ditahan, tetep bisa menikmati fasilitas wuah, dan semua itu
mereka dapat dengan merogoh uang yang sangat banyak.
Kalau
dipikir-pikir lagi, saat kita masih hidup kita rela mengeluarkan uang yang
banyak demi mendapatkan fasilitas demikian. Uang itu diperoleh dengan kerja
banting tulang, menguras keringat, dan memeras otak. Sekarang, untuk memperoleh
kamar VIP di akhirat kelak, kenapa kita gak berbuat hal yang sama? Padahal
akhirat itu abadi bukan. Secara kita bisa melihat kartun Tom and Jerry , setelah dibunuh hidup kembali dan begitu
seterusnya. Sekiranya, seperti itu juga kita nanti di akhirat. Nah tinggal kita
harus memilah dan memilih, mana yang baik dan mana yang buruk. Ingin sengsara
sekarang atau nanti setelah kita sudah menjadi almarhum? Naudzubillah!
Secara manusia
selalu menginginkan keuntungan yang berlipat ganda, hidup senang dan mati masuk
surga. Bener gak tuh…. Tapi…semuanya tergantung pada dedikasi kita kepada Allah
SWT, karena dijamin berjual beli dengan
Allah SWT jauh lebih menguntungkan disbanding sama manusia. Allah SWT berfirman
:
“Sesungguhnya Aku telah membeli
dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga untuk mereka.” (TQS. At-Taubah :
111)
Allah SWT akan mengganti semua pengorbanan dan dedikasi kita
kepada-Nya dengan Surga. Seluruh kenikmatan dunia takkan bisa menandingi segala
kenikmatan yang ada di dalam Surga. Begitupun dengan apa yang kita inginkan,
semua pasti akan terwujud. Bagi kaum hawa (Qonita Sholehah) justru akan menjadi
pusat perhatian dan membuat para bidadari cemburu kepadanya karena
kecantikannya yang luar biasa. Bahkan Rasulullah SAW saat ditanya oleh seorang
nenek tentang dirinya ‘Apakah ia akan menjadi salah satu penghuni surga’,
kemudian Rasulullah SAW menjawab bahwa di surga tidak ada nenek-nenek seraya
tersenyum kepada nenek tersebut. Mendengar jawaban Rasulullah, nenek itu
menangis. Kemudian Rasul kembali melanjutkan kalimatnya bahwa di surga tidak
akan ada nenek-nenek, tetapi semua akan kembali menjadi muda dan cantik. So, kenikmatan Surga adalah kenikmatan
abadi yang tidak akan pernah sirna. Allah SWT berfirman :
“Mereka tidak akan merasakan
mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab
neraka.” (TQS. Ad-Dukhan
: 56)
“…mereka kekal dalam menikmati
apa yang diingini oleh mereka.” (TQS. Al-Anbiya : 102)
Masih banyak lagi kenikmatan yang akan didapatkan oleh hamba-Nya
yang bertaqwa dengan menguras tenaga, dan memeras otak guna dedikasi kita
kepada Allah SWT. So, kenapa mesti menunggu kiamat dulu baru tobat, kalau detik
ini bisa merubah segala way of life kita
semata-mata hanya karena Allah SWT. Oki doki dech..untuk perubahan ke arah yang
lebih baik lagi. Shinjiraremasen ne (Luar biasa!).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar